Mewaspadai Pintu Masuk Setan
الحمد لله غافر الذنب وقابل التوب شديد العقاب، ذي
الطول لا إله إلا هو إليه المصير. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له،
شهادة معترف بالذنب والتقصير، سائل العفو والزلفى وحسن المآب يوم المصير. وأشهد أن
محمدًا عبده ورسوله وأمينه على وحيه خير بشير، وأشفق نذير. اللهم صل وسلم على عبدك
ورسولك محمد وعلى آله وأصحابه، نعم الصحب له، ونعم القدوة لمن طلب الفوز والنجاة
في يوم عسير. أما بعد: فيا أيها المسلمون اتقوا الله تعالى في السر و العلن ، يا
أيها الذين آمنوا اتقو الله حق تقاته و لا تموتن إلا و أنتم مسلمون.
Hadirin Jamaah sholat Jumat yang dirahmati
Allah.
Marilah pada kesempatan jumat ini, kita kembali
berupaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.
Takwa yang terlahir dari pemahaman yang benar dan ketundukan yang ikhlas, sehingga setiap kewajiban yang dilakukan dan setiap larangan yang ditinggalkan tidaklah dilakukan kecuali semakin menguatkan dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah serta melahirkan nilai-nilai mulia dalam kehidupan. Suatu perbutan dan amal kebajikan yang terlahir dari ketakwaan akan memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan.
Takwa yang terlahir dari pemahaman yang benar dan ketundukan yang ikhlas, sehingga setiap kewajiban yang dilakukan dan setiap larangan yang ditinggalkan tidaklah dilakukan kecuali semakin menguatkan dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah serta melahirkan nilai-nilai mulia dalam kehidupan. Suatu perbutan dan amal kebajikan yang terlahir dari ketakwaan akan memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan.
Hadirin
yang dimuliakan Allah.
Sesungguhnya
setiap detik dari hidup kita, setiap hembusan nafas, setiap pikiran yang yang
tersirat, setiap amal perbuatan yang kita kerjakan, tidak akan pernah
lepas dari upaya setan untuk menggoda, menyesatkan, menyelewengkan dari tujuan
yang benar dan menggiring kepada dosa dan maksiat. Kita mungkin tidak
menyadari dan memang tanpa kita sadari, setan terus berupaya menenggelamkan,
menghanyutkan kita agar semakin jauh dari jalan yang benar, meninggalkan
ketaatan secara perlahan dan halus, tanpa terasa oleh kita. Dan itulah tugas
utama setan dan iblis, sebagai mana ia telah terusir dari surga dan terjauhkan
dari rahmat Allah maka diapun ingi2n menjauhkan manusia dari dari rahmat Allah
dan kemudian sesat bersamanya. Begitulah ungkapan setan ketika mendapatkan
laknat Allah:
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ
رَجِيمٌ (77) وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ (78) قَالَ رَبِّ
فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (79) قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ (80) إِلَى يَوْمِ
الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ (81) قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
(82) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (83)
Allah
berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah
makhluk yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari
pembalasan." Iblis berkata: "Ya Tuhanku,
berilah penangguhan kepadaku sampai hari mereka dibangkitkan." Allah
berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan, sampai
kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)." Iblis menjawab:
"Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali
hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. (QS. Shad: 77-83)
Hadirin
sidang jumat yg berbahagia.
Menyadari
ini semua, bahwa keberadaan kita di dunia ini, tidak akan pernah lepas
sedikitpun dari upaya setan untuk mempengaruhi kita, merayu, melalaikan kita
dengan apapun, bahkan mereka mampu masuk bersama aliran darah kita, dengan
hanya satu tujuan mengumpulkan manusia sebanyak-banyaknya untuk bersama-sama
sesat dan menghuni neraka jahanam. Mengetahui tipu daya setan dan iblis dalam
menyesatkan manusia, serta mengetahui cara menghadapi tipu daya tersebut
menjadi penting untuk kita sama-sama kita ketahui sehingga kita mampu terhindar
dari tipu daya tersebut.
Di
antara pintu-pintu dan metode setan menyesatkan manusia yang perlu kita
waspadai adalah:
Pertama:
Pintu Syubhat dan Syahwat
Syubhat
berarti suatu yang meragukan dan samar-samar, sedangkan syahwat adalah dorongan
hawa nafsu, maka dari sinilah setan akan semakin kuat menggoda, kemudian setan
menghembuskan bisikan dan rayuannya. Setan akan yang terus membujuk sehingga
seakan membuat hati menjadi tenang untuk melakukan hal perbuatan
tersebut. Bahkan setan telah menghembuskan syubhat dan syahwat iniitu sejak
awal permusuhan dengan Nabi Adam, setan telah melakukan langkah-langkah kejinya
untuk menggelincirkan anak keturunan adam agar tidak mentaati perintah Allah.
Mari
kita perhatikan ucapan setan, dengan tipu dayanya di dalam firman Allah
berikut:
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ
لِيُبْدِيَ لَهُمَا مِنْ سَوْءَاتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ
إِلاَّ أَنْ
تَكُوناَ مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُوناَ مِنَ
الْخَالِدِينَ. وَقَاسَمَهُمَا
إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ.
فَدَلاَّهُمَا بِغُرُورٍ.
"Maka
setan menggoda mereka berdua untuk menampakkan kepada keduanya apa yang
tertutup dari mereka, yaitu auratnya, dan setan berkata, "Tuhan kamu tidak
melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)". Dan dia
(setan) bersumpah kepada keduanya,"Sesungguhnya saya adalah termasuk orang
yang memberi nasihat kepada kamu berdua,' maka setan membujuk keduanya dengan
tipu daya." [Al-A'râf/7:20-22]
Dari
ayat ini dapat dipetik satu pelajaran penting bahwa setan mempermainkan
kecenderungan manusia yang tersembunyi, manusia ingin kekal, diberi umur yang
panjang, manusia juga ingin memiliki kepemilikan harta yang tak terbatas
padahal usia mereka pendek dan terbatas.
Dalam
ayat ini diketahui bahwa tipuan yang digunakan setan adalah: “An takuunaa
malakaini au takuunaa minal khalidin.”
Dalam
penjelasan ayat ini, kata malakaini ada dua bacaan yang dapat dijadikan
pengertian untuk memahamai maksud dari ayat ini. Bacaan pertama adalah: malikaini
yaitu huruf lam dibaca kasroh yang berarti dua orang raja, yakni raja dan ratu,
bacaan ini dikuatkan oleh nash lain dalam surat Thaaha: “Maukah aku tunjukan
kepada kalian berdua, kepada pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan punah”.
(QS. Thaha: 120)
Atas
dasar bacaan ini, maka tipuan setan ini adalah kekuasaan yang abadi dan umur
yang kekal. Keduanya merupakan syahwat atau kecenderungan yang paling kuat
dalam diri manusia, selain syahwat terhadap lawan jenis, yang banyaknya kita
dengar bersama berbagai macam kasus dan skandal terjadi, ini membuktikan bahwa
setan sudah banyak berhasil dalam menyesatkan manusia.
Bacaan
kedua adalah malakaini, huruf lam dibaca fathah yang berarti dua
malaikat, maka manupulasi setan itu adalah dengan melepaskan manusia dari
ikatan-ikatan fisik seperti malaikat yang kekal.Ketika Iblis ini mengetahui
bahwa Allah melarang Adam dan Hawa memakan buah ini, dan larangan ini terasa
berat dalam jiwa mereka, maka untuk menggoyang hati mereka, iblis
menimbulkan khayalan dan angan-angan kepada mereka, di samping juga
mempermainkan syahwat dan keinginan mereka. Bahkan iblis memperkuat
dengan sumpah bahwa ia adalah pemberi nasehat yang berlaku jujur.
Hadirin
siding sholat jumat yang dimuliakan Allah.
Pintu
setan yang kedua adalah : Al-Hirsh wal Hasad
Menurut
Imam Al-Ghazali, diantara pintu-pintu setan yang sangat besar adalah al-hirsh
atau tamak dan hasad, yaitu kedengkian. Rasa tamak dan sifat hasad ini menjadi
salah satu pintu yang menyebabkan setan bisa masuk ke dalam pikiran dan jiwa
manusia kemudian setan menguasainya. Ketika setan sudah mampu menguasai jiwa,
maka itu pertanda akan membawa pada kebinasaan.
Imam
Abu Dawud dalam Kitab Sunnan-nya menyebutkan sebuah riwayat. Ketika Nabi Nuh
‘Alaihissalam menaiki perahu, dan memasukkan ke dalam perahu itu berbagai
makhluk secara berpasang-pasangan, tiba-tiba beliau melihat seorang tua
yang tidak dikenal. Orang itu tidak memiliki pasangan. Nabi Nuh ‘Alaihissalam
bertanya, “Untuk apa kamu masuk kemari?” Orang itu menjawab, “Aku masuk kemari
untuk mempengaruhi sahabat-sahabatmu supaya hati mereka bersamaku, sementara
tubuh mereka bersamamu.” Orang tua itu adalah setan.
Lalu,
Nabi Nuh ‘Alaihissalam berkata, “Keluarlah kamu dari sini, hai musuh Allah!
Kamu terkutuk!” Iblis itu kemudian berkata kepada Nabi Nuh, “Ada lima hal yang
dengan kelimanya aku membinasakan manusia. Akan kuberitahukan yang tiga, dan
kusembunyikan yang dua.” Allah mewahyukan kepada Nabi Nuh: “Katakan, aku tidak
membutuhkan yang tiga. Aku membutuhkan yang dua.” Lalu Nuh bertanya, “Apa yang
dua itu?” Iblis menjawab, “Dua hal yang membinasakan manusia adalah ketamakkan
dan kedengkian. Karena kedengkian inilah, aku dilaknat sehingga menjadi
terkutuk. Karena dorongan ketamakkan itu pula, Adam dan Hawa tergoda untuk
menuruti keinginannya.”
Ketiga
: Memandang kecil dan meremehkan dosa-dosa kecil.
Dosa-dosa
kecil dampaknya sangat berbahaya bagi manusia, seorang yang menganggap kecil
suatu perbuatan dosa maka dengan demikian setan akan selalu menjadikan orang
tersebut meremehkan dosa-dosa kecilnya, sehingga dia akan terus menerus
melakukannya dan dosa itu akan membinasakannya.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan umatnya
tentang dosa-dosa kecil dengan sabdanya,
tentang dosa-dosa kecil dengan sabdanya,
إِيَّاكُمْ
وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ
وَإِنَّ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ
مَتَى يُؤْخَذْ بِهَا صَاحِبُهَا تُهْلِكْهُ.
Jauhilah
dosa-dosa dan sesuatu yang dianggap dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu
ketika dilakukan seseorang maka ia akan membinasakannya. (HR. Ahmad, no. 23194)
Hadirin
yang dimuliakan Allah.
Tentu
ketika kita mengetahui pintu-pintu masuknya setan ini, Allah Subhanhu wa Ta'ala
dengan rahmat-Nya memberikan petunjuk kepada para hamba-Nya melalui Al-Quran
dan melalui lisan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk menghadapi dan
mengusir setiap bisikan dan godaan setan tersebut. Di antara
hal-hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari tipu daya setan dan kawanannya
adalah sebagai berikut:
Pertama:
Menjaga keikhlasan dalam setiap amal ibadah dan perbuatan.
Setiap
ibadah ataupun amal perbuatan yang dilakukan oleh hamba Allah, pasti setan akan
berupaya menyimpangkan amal tersebut agar tidak dilakukan dengan ikhlas, setan
akan berupaya keras agar amal itu tidak bernilai di hadapan Allah, bahkan
perbuatan itu menjadi amalan yang riya dan syirik. Karena ini sudah merupakan
janjinya kepada Allah.
Hamba-hamba
yang ikhlas akan dijaga dan diselamatkan dari gangguan setan. Allah yang menyatakan
pengakuan setan tersebut dalam firman-Nya:
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
"Iblis
berkata, "Ya Rabb-ku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat,
pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka
bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu
yang ikhlash di antara mereka." [Al-Hijr/15:39-40].
Dalam
ayat yang lain disebutkan:
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ
لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
"Iblis
menjawab, "Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka." [Shâd/38:82-83].
Allah
Subhanahu wa Ta'ala telah menjamin bahwa seorang yang mampu menjaga
keikhlasannya dalam beramal setan tidak punya kemampuan dalam menggodanya,
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ
"Sesungguhnya
hamba-hamba-Ku yang ikhlas tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali
orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat".
[Al-Hijr/15:42].
Kedua : Menjaga Kestabilan kondisi Iman.
Kedua : Menjaga Kestabilan kondisi Iman.
Setan
selalu berupaya untuk menggoda dan melemahkan iman seseorang dengan berbagai
macam carannya, baik itu kelalaian ataupun perbuatan maksiat. Dengan
kemaksiatan, keimanan seseorang akan semakin menurun sehingga dengan mudah
setan akan mencelakakann seorang tersebut sehingga ia melakukan perbuatan dosa.
Sesungguhnya
seluruh kekuatan, kekuasaan, kesempurnaan hanyalah milik Allah. Oleh karena
itu, seorang hamba yang ditolong dan dilindungi Allah dengan menjaga kondisi
imannya dengan amal ibadah yang kontinyu, maka tidak ada satu makhlukpun yang
mampu mencelakakannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberitakan hal ini di
dalam Al-Quran, sebagaimana firmannya:
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ
"Sesungguhnya
setan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal
kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang
yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya
dengan Allah".[An Nahl : 99, 100].
Ketiga:
Berlindung Kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Untuk
menghadapi setan dan terhindar dari godaannya, kita dianjurkan bahkan
diperintahkan oleh Allah untuk senantiasa berlindung kepadanya. Allah Subhanahu
wa Ta'ala berfirman:
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ
الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Dan
jika kamu digoda oleh setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". [Al-A'râf/7:200].
Dalam
Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim disebutkan:
أن
أبا هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم « يأتي الشيطان
أحدكم فيقول من خلق كذا وكذا؟ حتى يقول له من خلق ربك ؟ فإذا بلغ ذلك فليستعذ
بالله ولينته » . وعند أبي داود ( 4722 ) « فإذا قالوا ذلك فقولوا الله أحد الله
الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد . ثم ليتفل عن يساره ثلاثا وليستعذ من الشيطان »
Abu Hurairah berkata, Rosulullah bersabda: “Setan datang kepada salah seorang dari kalian lalu berkata, siapakah yang menciptakan ini dan ini? Sehingga setan berkata, “siapakah yang menciptakan Tuhanmu, maka apabila jika telah sampai kepadanya hal tersebut, hendaklah dia berlindung kepada Allah dan hendaklah dia menghentikan (waswas tersebut)".
Sedangkan
dalam riwayat Abu Dawud disebutkan:
"Jika
mereka mengucapkan hal itu (kalimat-kalimat was-was), maka ucapkanlah
"Allah itu Maha Esa, Allah itu tempat bergantung, Dia tiada beranak dan
tiada pula diperanakkan," kemudian meludahlah ke kiri (3x) dan
berlindunglah kepada Allah".
Keempat:
Memperbanyak membaca Al-Quran dan memperkuat dzikrullah.
Al-Quran
dan dzikrullah merupakan benteng yang kokoh yang dapat melindungi diri dari
godaan dan gangguan setan dan membuatnya lari tunggang langgang,
sebagaimana sabda Rosulullah:
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا
بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ
الْبَقَرَةِ
"Dari
Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, janganlah kamu
menjadikan rumah-rumah kamu sebagai kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah
yang dibacakan surat Al Baqarah di dalamnya". (HR Muslim, no. 780).
Dalam
sabda yang lain disebutkan:
عَنْ الْحَارِثِ الْأَشْعَرِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ
يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا بِخَمْسِ
كَلِمَاتٍ أَنْ يَعْمَلَ بِهَا
وَيَأْمُرَ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنْ يَعْمَلُوا بِهَا...وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ
فَإِنَّ مَثَلَ
ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ
الْعَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ
مِنْهُمْ كَذَلِكَ
الْعَبْدُ لَا يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنَ
الشَّيْطَانِ إِلَّا بِذِكْرِ
اللَّهِ.
Dari
Al-Harits Al-Asy’ari, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah memerintahkan Yahya bin Zakaria Alaihissallam dengan lima
kalimat, agar beliau mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil agar mereka
mengamalkannya (di antaranya):
Aku perintahkan kamu untuk
dzikrullah. Sesungguhnya perumpamaan itu seperti perumpamaan seorang laki-laki
yang dikejar oleh musuhnya dengan cepat, sehingga apabila dia telah mendatangi
benteng yang kokoh, kemudian dia menyelamatkan dirinya dari mereka (dengan
berlindung di dalam benteng tersebut). Demikianlah seorang hamba tidak akan
dapat melindungi dirinya dari setan, kecuali dengan dzikrullah". (HR
Ahmad)
Kelima:
Menyelisihi Setan dari setiap perbuatannya.
Setan
adalah musuh manusia, maka wajib pula untuk menjadikannya sebagai musuh, dan
membenci serta meninggalkan perbuatannya. Sebagaimana firman Allah:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُوا حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"Sesungguhnya
setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena
sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi
penghuni neraka yang menyala-nyala". (Fathir : 5, ).
Diantara
perbuatan setan yang harus diselisihi adalah:
Pertama:
Perbuatan mubadzir atau pemborosan. Allah berfirman:
وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (26) إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا
إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (27)
“Dan
janganlah kamu melakukan perbuatan mubadzir, sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya”. (QS. Al-Isro :26-27)
Kedua:
Makan dan minum dengan tangan kiri. Rosulullah bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ
النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «لاَ يَأْكُلْ أَحَدُكُمْ بِشِمَالِهِ
وَلاَ يَشْرَبْ بِشِمَالِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ
بِشِمَالِهِ»
Dari
Abdullah bin Umar, Nabi sallahu ‘alaihi wasallah bersabda: “Janganlah salah
seorang diantara kalian makan dan minum dengan tangan kirinya, sesungguhnya
setan makan dan minum dengan tangan kirinya”. (HR. Tirmidzi)
Ketiga:
Tergesa-gesa dalam pekerjaan. Rosulullah bersabda:
وَعَنْ
سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « الْعَجَلَةُ مِنْ الشَّيْطَانِ» أَخْرَجَهُ
التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : حَسَنٌ .
Dari Sahl bin Said, Rosulullah bersabda:
“Tergesa-gesa itu dari perbuatan setan”. (HR. Tirmidzi)
Hadirin
yang berbahagia.
Demikianlah
khutbah singkat ini, semoga kita mampu membentengi diri kita dalam menghadapi
permusuhan dan tipu daya setan yang selalu menyesatkan langkah kita menuju
keridhoaan dan surga Allah subhanahu wa ta’ala.
بلرك الله لي ولكم في القرآن الكريم و
نفعني و إياكم بما فيه من الأيات و الذكر الحكيم ، أقول قولي هذا و استغفر الله
العظيم لي و لكم فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
No comments:
Post a Comment